Thursday, August 12, 2010

I CAN FIGHT THIS FEELING. WELL, I WAS. HOPE CAN DO IT AGAIN THIS TIME!!!

Dulu...duluuuuu sekali. Jauh sebelum saya membuat blog ini, saya pernah merasakan yang namanya patah hati. Keadaan di mana saya bisa mengendalikannya meski dalam waktu yang lama. 1tahun adalah waktu saya untuk melupakannya. Dan berharap tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. TIDAK AKAN PERNAH!!!

Saat itu situasinya kami saling tertarik. Dan setelah 3bulan ternyata dia tidak mau melanjutkan hubungan kami. Meski tidak pernah ada kata "jadian" dan "putus" tapi saat itu saya merasa kalah, merana, ditinggalkan, ditolak, pokoknya semuanya campur aduk. Salah seorang sahabat pernah mengatakan bahwa cara termudah untuk mengobati rasa sakit hati dan melupakan segala sesuatu yg berhubungan dengannya adalah "MENGHAPUS SEMUA AKSES YANG MENGHUBUNGKAN DENGANNYA".

I did it. It works. Meski membutuhkan waktu lama. Yah saya berjuang lah. Hapuskan semua no telponnya, semua hal2 yang berhubungan dengannya. Jangan pernah mengingat2 tentangnya. Hapus smua sms yang pernah saya simpan darinya. Pokoknya HILANGKAN semuanya. Ekstrem? Benar. Tapi ini memang harus saya lakukan.

Lalu muncul lelaki ke-2. Yang ini lebih ke arah idola. Saya hanya sekedar teman (less friend kalu kata Nova) baginya. Tapi lama-kelamaan saya menyukainya. Tapi kalau kata teman saya di kantor, perasaan saya ini hanya sekedar rasa kagum penggemar terhadap idolanya. Hmm...mungkin juga. Setelah berkonsultasi dikit (gk usahlah banyak2) dengan Ncing-nya cwo ini saya berkomitmen merelakannya. Toh memang tidak akan pernah ada masa depan saya dengannya baik sebagai pendamping maupun sebagai teman. Sok high class sekali dia! Well...entahlah. Saya hanya bisa mendo'akan yang terbaik untuk mas BEM saya ini ^_^

Sebenarnya masih banyak pengalaman2 cinta yang tak tersampaikan yang saya alami ini. Kalian bsa melihatnya dari beberapa postingan saya tahun2 sebelumnya atau awal2 tahun pertama saya nge-blog. Kalau kata Raditya Dika "CINTA DIAM-DIAM" atau istilah lainnya "CINTA TAK TERBALAS".

Hahayy...memang itulah semua kisah cinta saya. Boleh percaya boleh tidak tapi itu kenyataan. Saya hanya lebih sering (selalu) berada pada posisi ditolak. Kalah sebelum bertanding. Tak pernah 1X pun saya pacaran. Jadi jangan heran...

Dan sekarang saya berada pada posisi dilematis, ababil (kalau kata Awan), stress berat. Apabila pertanyaan hanya dari pihak ortu yang terkadang secara sambil lalu menanyakan "mana cwo-nya? Mana calonnya? Kapan nikahnya? Emangnya kamu gk mau nikah ya?" Itu sich saya masih kebal. Tapi kalau pertanyaan2 tersebut ditanyakan oleh saudara2 saya. Tante2, om2, nenek2, kakek2, teman2, rekan2 kerja, bos2 saya....lama2 saya bsa gila. Sekarang saya kegilaan itu sudah pada tingkatan stadium 2. Belum lagi melihat wajah ortu yang kian kusut setiap saya mendapatkan undangan, atau mereka mendapat undangan, atau adik saya mendapatkan undangan. Ya TUHAN (sambil mengelus2 dada).

Setiap saya mencoba memberikan alasan logis mereka menerima. Bahkan tidak jarang saya bersungguh2 meminta untuk dikenalkan dengan seseorang. Tapi apa jawab mereka "Masa' ginian aja minta dicariin. Kamu lah yang harus berusaha sendiri." Atau dikesempatan lain salah 1 diantara mereka mengatakan "Kamu sich galak. Gak ada yang mau ama kamu kan jadinya." Ehek...heh...huahahahahahahaa.....(Menertawakan nasib sendiri).

Marah? Tentu saja saya marah. Marah dengan ketidakadilan. Marah dengan semua pertanyaan2. Marah dengan semua pojokan2. Iri dengan keberhasilan seseorang atau semua teman yang dapat dengan mudahnya melakukan hal tersebut. Rasa iri tentu saja ada. Siapa yang tidak iri melihat teman2 sebaya saya sudah menikah. Memiliki anak bahkan ada yang 2. Membina rumah tangga dengan suaminya. Hidup rasanya indah untuk mereka. Apalagi di kantor dengan keadaan hanya saya yang belum menikah. Saya hanya bisa mendengarkan kisah2 kehidupan rumah tangga mereka. Dan kian hari dada ini serasa makin sesak. Nafas ini kian hari kian tercekat. Selain masalah ini, masalah kesehatan ayahanda tercinta, keluarga & teman yang sudah mengecewakan juga membuat saya makin stress. Hanya pekerjaan saja yang bisa mengobati luka hati ini. Tetapi masalahnya, pekerjaan saya tidak selalu padat. Cenderung lengang. Atau juga ada beberapa waktu kosong. Kalau disuruh kerja 24jam nonstop, mungkin akan saya terima demi mengobati rasa stress ini.

Lalu sekarang perasaan tercekat & selalu ingin menangis (takut kehilangan) itu seperti muncul lagi. Saya menyayangi seseorang yang jauh di luar jangkauan & tidak akan pernah bisa bersama. dD...why again this time? Gak ada habis2nya kisah nelangsa kamu yaaahh. Ck ck ck....

Yah pokoknya saya hanya bsa mengatakan bahwa saya menghormatinya & menyayanginya. Meskipun saya tahu tidak akan pernah ada masa depan saya dengannya dan saya sudah selalu mengingatkan diri saya untuk step forward & leave him behind atau melakukan cara Abbas tadi, tpi saya rasa saya tidak bisa. Atau belum bisa??? Hmm...Well, saya hanya berharap kita bisa berteman. Dia tidak menjauh dari saya. Dia tetap menganggap saya temannya (best/good???) Dan saya akan selalu menganggapnya Bestfriend.

There...I've said that. Toh dia gk bakalan baca postingan saya ini. Hehehe...

Thanx for being my friend & thanx for our friendship ^_^

Wednesday, August 11, 2010

MARHABAN YA RAMADHAN

Tak terasa sudah 1 tahun terlewati sejak terakhir saya merasakan shaum hampir tiap hari di bulan Ramadahan, yah itu tahun lalu (2009 red.). Sekarang sudah memasuki bulan Ramadhan lagi.

Ramadhan 1431 Hijriah

Ini tahun kedua saya berada di instansi temapt saya bekerja sekarang (apaan sich???). Tahun lalu di bulan ini tidak banyak perkerjaan. Hanya beberapa report. Tapi sekarang tampaknya padat. Meski padatnya gak di lapangan tapi teuteup agak ribeut juga.

Baiklah tanpa memanjang2kan tulisan, saya hanya ingin mengucapkan "MOHON MAAF ATAS SEGALA KESALAHAN. SELAMAT BERPUASA BAGI YANG MENJALANKANNYA".

Semoga tahun ini lebih baik dari pada tahun lalu untuk saya dan teman2 smuanya.