Friday, March 11, 2011

KEPADA SEORANG SAHABAT, TERTULIS SURAT INI

Sepenggal kisah dimasa lalu....ada orang yang singgah dalam hidupmu... dan kau melupakannya begitu saja...ada orang yang sempat singgah dan menetap... dan dia memberi kesan yang cukup dalam... dia yang telah merubahmu menjadi seperti sekarang....., maka kepada seorang kawanlah tertulis surat ini



Setelah kita bertemu, seperti biasanya.

Tiada yang berubah seperti layaknya hari ini

Kau selalu memahamiku secara tepat.

Jikalau boleh berucap, maka asumsi itulah yang membuatku harus melepas dirimu

Ataukah sebaiknya kubuat itu menjadi gambaran,

tentang semua hal yang pada mulanya tak mungkin…?

Atau…kau hanya mitos yang dapat kubaca dalam rangkaian kata-kata…?

Hhh..seringkali kuharap begitu


Owh..memang aneh mungkin menjadi seperti kita.

Kau ada dalam pikirku, tetapi tidak di hatiku

Tentunya ada gejolak kecil ketika hatiku menginginkan kau ada

Sedang hati dan pikir kita ada dalam sebuah konstruksi yang kompleks.

Kita tak lagi dapat memenangkan ego semata.

Aku menangis tersedu kala itu..

sekalipun tangis itu sama sekali tidak berbekas

ketika aku larut dalam riuh-rendah peluhku sendiri

Namun, ketika aku berkata padamu

Ini adalah hasil perenungan teragungku

Dan aku kehilangan kata-kataku…

Aku sungguh tak berhak kecewa isyarat Tuhan

Setelah itu aku tak lagi menangis, hanya saja binar mataku masih sayu


Cinta bagiku tidak lagi lateral, bukan?

Rasa cintaku tak seperti piknik dengan balon udara

Kau ada dalam pikirku, mungkin aku ada dalam pikirmu,

namun kemudian aku merasa terlalu lancang

tuk menentukan seorang diri tentang pada siapa hati ini kan bertaut

Batas nalar dan hati begitu tipis adanya.

Jadilah aku seperti Anna yang teramat menyadari cintanya pada Raja.

namun ia memilih menyimpan cinta di sebuah palung jiwa…

dimana ia sembunyikan sedikit perih sebab terkadang

kita harus punya ruang yang cukup besar untuk cinta yang lain

Kita harus membumikan persepsi kita tentang proporsi sebuah cinta…

Toh teramat cukup jika Tuhan dan alamNya ini menjadi penyaksi.

Picik bukan jika aku pikir akhir semua kisah adalah penyatuan? …

Bahagia tidaklah sesempit itu.

Kau percaya kan .. aku akan jauh lebih tegar dari Anna…?

dan kau pun akan lebih tangguh dari sang Raja



Adanya udara yang memenuhi langit kita :

langitku dan langitmu, sudah cukup membuat kita tahu tentang ini..

tentang cinta yang ada.

Sebab cinta adalah udara yang bergerak…

Ia tidak berwujud namun terasakan…

Ini memang bukan perpisahan yang abadi, tetapi ……

jikalau esok kita berjumpa lagi, semuanya tidak lagi sama

Aku tak dapat mengiyakan ajakanmu bernyanyi bersama…

Aku tak dapat memanggilmu sesuka hatiku.

Aku tak bisa lagi menuliskan tangis dan tawaku…

Telah ada yang memilikinya, tuturku pasti…..
'

Dunia harus terus berputar.

Wajar jika seketika bergejolak.

Kau pun tahu harus kupastikan aku tetap berputar bersamanya…

Apa kata dunia, jika aku berhenti dan tersedu selamanya…?

Kau tahu itu bukan aku.

Mungkin timur terlalu panas bagi jiwa melankolik ini…

Kau, menyerulah disana

Sekali lagi,biar angin yang buat teriak kita bertemu

Hanya teriak ini yang buatku rela…

mencukupkan diri dengan cinta yang sampai di sini.

Hfffh…makin sadarku akan waktu yang begitu singkat,

makin kusadar begitu banyak kata yang belum terungkap..

atau tiada pernah mampu kuucap…

Aku ingin belajar banyak darimu

Begitu kataku dulu..

Sudahkah aku mendapat sesuatu darimu…?

Hingga nanti pun, ketika sekelibat aku ingat,
aku masih akan dapat belajar dari kenangan itu….

Semoga nanti katamu jadi nyata.

Kau bilang kelak aku akan menemukan seseorang yang membuatku mampu berteriak pada dunia.

Ada sebuah bintang datang

Menerangi hutan kehidupanku

Sinarnya tidak megah

Namun adalah harmoni baru yang memesona

Menciptakan nyanyian yang belum pernah terdengar…

Ketika cirrus dan nimbus datang sebagai petanda semesta berubah

Berbisik padaku : Ia akan pergi

Di hutan kehidupan yang lain ia kan menerangi

Tampaknya di sana ia akan tinggal lebih lama..

Hingga akhir jaman tiba

Tuhan berkata

Mungkin sembari berucap ckckckc.. padaku Ia pasti lihat aku tersedu..merengekkan inginku

Setiap hutan kehidupan memiliki bintangnya sendiri

Jadi, jangan bersedih…

Begitu banyak yang kubelum tahu

Begitu sedikit keindahan yang mampu kuterka

Seperti dia kerlip bintang yang pernah kupunya .


Copy-Paste from Mira's notes. Thanx for always give me a courage to dream but come back to reality & just listen to what i've babbling

No comments: