Sepenggal kisah dimasa lalu....ada orang yang singgah dalam hidupmu... dan kau melupakannya begitu saja...ada orang yang sempat singgah dan menetap... dan dia memberi kesan yang cukup dalam... dia yang telah merubahmu menjadi seperti sekarang....., maka kepada seorang kawanlah tertulis surat ini
Setelah kita bertemu, seperti biasanya.
Tiada yang berubah seperti layaknya hari ini
Kau selalu memahamiku secara tepat.
Jikalau boleh berucap, maka asumsi itulah yang membuatku harus melepas dirimu
Ataukah sebaiknya kubuat itu menjadi gambaran,
tentang semua hal yang pada mulanya tak mungkin…?
Atau…kau hanya mitos yang dapat kubaca dalam rangkaian kata-kata…?
Hhh..seringkali kuharap begitu
Owh..memang aneh mungkin menjadi seperti kita.
Kau ada dalam pikirku, tetapi tidak di hatiku
Tentunya ada gejolak kecil ketika hatiku menginginkan kau ada
Sedang hati dan pikir kita ada dalam sebuah konstruksi yang kompleks.
Kita tak lagi dapat memenangkan ego semata.
Aku menangis tersedu kala itu..
sekalipun tangis itu sama sekali tidak berbekas
ketika aku larut dalam riuh-rendah peluhku sendiri
Namun, ketika aku berkata padamu
Ini adalah hasil perenungan teragungku
Dan aku kehilangan kata-kataku…
Aku sungguh tak berhak kecewa isyarat Tuhan
Setelah itu aku tak lagi menangis, hanya saja binar mataku masih sayu
Cinta bagiku tidak lagi lateral, bukan?
Rasa cintaku tak seperti piknik dengan balon udara
Kau ada dalam pikirku, mungkin aku ada dalam pikirmu,
namun kemudian aku merasa terlalu lancang
tuk menentukan seorang diri tentang pada siapa hati ini kan bertaut
Batas nalar dan hati begitu tipis adanya.
Jadilah aku seperti Anna yang teramat menyadari cintanya pada Raja.
namun ia memilih menyimpan cinta di sebuah palung jiwa…
dimana ia sembunyikan sedikit perih sebab terkadang
kita harus punya ruang yang cukup besar untuk cinta yang lain
Kita harus membumikan persepsi kita tentang proporsi sebuah cinta…
Toh teramat cukup jika Tuhan dan alamNya ini menjadi penyaksi.
Picik bukan jika aku pikir akhir semua kisah adalah penyatuan? …
Bahagia tidaklah sesempit itu.
Kau percaya kan .. aku akan jauh lebih tegar dari Anna…?
dan kau pun akan lebih tangguh dari sang Raja
Adanya udara yang memenuhi langit kita :
langitku dan langitmu, sudah cukup membuat kita tahu tentang ini..
tentang cinta yang ada.
Sebab cinta adalah udara yang bergerak…
Ia tidak berwujud namun terasakan…
Ini memang bukan perpisahan yang abadi, tetapi ……
jikalau esok kita berjumpa lagi, semuanya tidak lagi sama
Aku tak dapat mengiyakan ajakanmu bernyanyi bersama…
Aku tak dapat memanggilmu sesuka hatiku.
Aku tak bisa lagi menuliskan tangis dan tawaku…
Telah ada yang memilikinya, tuturku pasti…..
'
Dunia harus terus berputar.
Wajar jika seketika bergejolak.
Kau pun tahu harus kupastikan aku tetap berputar bersamanya…
Apa kata dunia, jika aku berhenti dan tersedu selamanya…?
Kau tahu itu bukan aku.
Mungkin timur terlalu panas bagi jiwa melankolik ini…
Kau, menyerulah disana
Sekali lagi,biar angin yang buat teriak kita bertemu
Hanya teriak ini yang buatku rela…
mencukupkan diri dengan cinta yang sampai di sini.
Hfffh…makin sadarku akan waktu yang begitu singkat,
makin kusadar begitu banyak kata yang belum terungkap..
atau tiada pernah mampu kuucap…
Aku ingin belajar banyak darimu
Begitu kataku dulu..
Sudahkah aku mendapat sesuatu darimu…?
Hingga nanti pun, ketika sekelibat aku ingat,
aku masih akan dapat belajar dari kenangan itu….
Semoga nanti katamu jadi nyata.
Kau bilang kelak aku akan menemukan seseorang yang membuatku mampu berteriak pada dunia.
Ada sebuah bintang datang
Menerangi hutan kehidupanku
Sinarnya tidak megah
Namun adalah harmoni baru yang memesona
Menciptakan nyanyian yang belum pernah terdengar…
Ketika cirrus dan nimbus datang sebagai petanda semesta berubah
Berbisik padaku : Ia akan pergi
Di hutan kehidupan yang lain ia kan menerangi
Tampaknya di sana ia akan tinggal lebih lama..
Hingga akhir jaman tiba
Tuhan berkata
Mungkin sembari berucap ckckckc.. padaku Ia pasti lihat aku tersedu..merengekkan inginku
Setiap hutan kehidupan memiliki bintangnya sendiri
Jadi, jangan bersedih…
Begitu banyak yang kubelum tahu
Begitu sedikit keindahan yang mampu kuterka
Seperti dia kerlip bintang yang pernah kupunya .
Copy-Paste from Mira's notes. Thanx for always give me a courage to dream but come back to reality & just listen to what i've babbling
No comments:
Post a Comment