Friday, September 13, 2013

FRESH BOY BAND AMONG THE K-POP FEVER IS ONE DIRECTION




Seperti janji saya di twitter bahwa setelah saya menonton film One Direction: This is Us (3D), saya mengatakan akan menulis tentang mereka. Dan inilah tulisannya. *jrengjrengjrengjreng #efekdramatis


Kenapa saya kasih judul ini? Karena bagi saya “Akhirnya ada boy band yang bener-bener bisa nyanyi, tampang OK, baju gak perlu norak warna warni atau seragam macam boy band Jepang atau Korea, gak perlu bisa joget padahal gak bisa nyanyi sama sekali”. Yap saya sudah mulai sebel bahkan berada pada tahap muak dengan isi timeline (TL) twitter saya yang melulu menyanjung-nyanjung bahkan seperti mau mati saja kalau gak kenal atau tahu tentang boy band Korea. Bahkan pembicaraannya kalau gak konser boy band Korea, yaa dorama-dorama Korea. Sory to say tapi saya tidak terlalu suka. Pilih-pilih juga kalau nonton. Bahkan boy band Korea is a BIG NO NO!!!


Saya memang aneh. Tidak berbeda dengan penggila Korea sih hanya saja pilihan saya tidak pada gaya bernyanyi atau aksi panggung para boy band Korea ini, yang menurut saya justru mereka nyontek dari gaya Jepang. Kebanyakan teman-teman saya suka dari lagu, lalu menggilai personilnya padahal menurut saya mereka lebih bisa dibilang cantik daripada tampan untuk seorang laki-laki. Akhirnya saya menemukan sesuatu yang fresh. 


Tidak bisa dipungkiri saya pun penyuka boy band. Dari SMP malah. Mulai New Kids On The Block, Take That, Boyzone, 911, E17, Backstreet Boys, Ant & Dec, *NSYNC, Westlife, dan sederetan boy band lain pada tahun 1990an - 200an. Yah memang itu semua boy band barat (Amerika dan US) karena pada saat itu mereka cukup booming. Saat ini, Indonesia dilanda penyakit boy band Korea dan ketika saya melihat di tv ataupun youtube, OMG pencontek. Terdengar menyudutkan sih tapi ya itulah yang saya rasakan ketika melihat mereka. Mencontek siapa? Boy band Jepang tentunya. Mungkin manajemen networking dan promosi mereka lebih gencar dibanding manajemen boy band Jepang yang kebanyakan dipegang Jhonny’s Jimunso yang terkenal keras terhadap anak buah dan lokasi show. Jadi boy band Jepang tidak seheboh Korean. Eh sebenarnya mau ngomongin apa sih? Kok jadi nyinyirin boy band Korea terus :p Sory-sory.


OK, back to the track. Jadi semua dimulai dari kegemaran saya akan ajang American Idol dan sejenisnya. Sejenisnya apa saja? The X Factor (UK, USA, Aussie version) dan juga (Brit, Aussie, USA) Got Talent. Yap saya suka liat ajang itu karena ajang itu cukup genuine menemukan bakat-bakat terpendam dari orang-orang atau sekelompok orang yang bener-bener punya bakat di bidang tarik suara tapi belum terekspose record company. Menurut saya, boy band Korea ataupun Jepang itu memang murni dari tampang dulu, trus bisa joget gak lalu mulai dipoles deh suaranya. 


Nah dimulai dari youtubing The X Factor tahun 2010. Pertama saya melihat audisinya Liam Payne, lalu Harry Style. Kemudian muncullah link One Direction. Apa ini? Ternyata sekelompok anak laki-laki yang terdiri dari 5 remaja yang salah 2 diantaranya saya kenal wajahnya. Lalu saya mulai mencari tau tentang mereka. One Direction terdiri dari; Liam Payne, Harry Styles, Zayn Malik, Louis Tomlinson, dan Niall Horran. Mereka terbentuk bukan dengan sendirinya. Masing-masing awalnya audisi sendiri sebagai solois. Lalu mereka gagal lolos tahap Judges Houses untuk kategori Boys Under 25, tetapi mereka dipanggil sebagai group oleh para juri dan mereka langsung setuju melanjutkan perjalanan The X Factor sebagai sebuah kelompok. Ini adalah link youtube masing-masing anggota 1D (One-Di, nick name for One Direction).


1. Liam Payne

2. Harry Styles

3. Zayn Malik

4. Louis Tomlinson

5. Niall Horran



Lalu saya mulai melihat behind the scene pembuatan video klip mereka. Kelakuan-kelakuan golik mereka. Joke-joke di antara para personil bener-bener seger. Gak jaim. Lucu aja. Trus bagaimana mereka masing-masing individu yang berbeda tentunya, disatukan menjadi satu group, lalu mereka membangun karakter mereka masing-masing yang tidak perlu bisa joget. Huahahha pokoknya lucu aja. Ada beberapa video klip yang serius tapi ada juga yang lucu. Saya lebih suka melihat bagaimana kegokilan mereka di belakang kamera. Ini beberapa link youtube behind the scene 1D yang saya suka.


1. What Makes You Beautiful 

2. Live While We're Young

3. Kiss You

4. One Way Or Another

Sory susah upload videonya, alhasil saya berikan link-nya aja ya. Ini pun hanya sebagian kecil saja. Pembaca yang budiman dan tertarik bisa youtubing aja. Hehehe....

Oh iya, senangnya punya adik sepupu yang juga menyukai film, buku, novel, komik, dan musik barat. Senangnya lagi ternyata adik sepupu saya itu suka 1D. Hahaha =)) Lagu-lagu 1D yang saya tidak peroleh dari internet, saya dapatkan melalui dia. Bahkan dia juga membeli video mereka. Dan Senin 2 minggu lalu saya menonton film 1D; This Is Us. Kami memang terbilang cukup sering menonton bareng meski sulit mencari waktu yang tepat. Yaa kalau tidak ada waktu yang cocok, akhirnya nunggu dvd bajakannya deh (murahan memang kami).
 

Yah itulah segelintir alasan kenapa saya menyukai 1D. Mereka menyuguhkan sesuatu yang baru dan berbeda menurut saya dibandingkan boy band yang pernah ada. Kalau mau tahu bagaimana mereka sebenarnya, mudah sih. Search aja youtubenya. Ini link youtube film 1D; This Is Us. http://www.youtube.com/watch?v=C0I9ikjQtuI




Saya tidak mengajak pembaca untuk turut menyukai mereka, atau membenci boy band Korea. Tapi saya hanya mengungkapkan bahwa yaaa 1D itu fresh dan beda. Terserah pembaca mau menilai seperti apa. Toh ini blog saya jadi tentu saya bebas menulis apa saja. Soo...feel free to comment loh :D

7 CARDINAL RULES FOR LIFE DAN SOJIRO SETA

Lupa saya nemu tulisan ini dimana. Sekarang sih saya jadiin prof-pic BBM. Warnanya gelap. Lalu saya cari melalui Google dan saya menemukan yang lebih colorful. Tapi kok terlalu colorful. Yah mungkin nanti saja ketika saya sudah kembali berdamai dengan diri sendiri dan menemukan arti kenapa saya harus tetap hidup (halah...bahasa lu Diii)


Gambar ini saya dapat dari http://farm4.staticflickr.com/3782/9085893720_e4c5479e7a_z.jpg Menurut saya kata-katanya simple. Tapi tampaknya cukup efektif membuat hidup lebih bahagia. Saya tahu saat ini saya sedang berada di persimpangan jalan. Antara mau galau terus atau berdamai dengan diri sendiri dan yakin bahwa kalau ini memang takdir TUHAN, jalani dengan senyum.

Dari 7 point di atas, terkadang point no.2 datang dan pergi. Kadang saya bersikap "peduli amat dengan pendapat orang", tapi tidak jarang saya pikir "lalu bagaimana pendapat orang-orang nanti?"

Point no.5-6 belum dapat saya jalani 100%. Insecurities masih menghantui saya. Tapi saya bertekad bahwa saya yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengan saya, so....point no.7 memang harus terus saya ingatkan dan tanamkan di kepala.

Apabila Senyum adalah jawaban dari semuanya, maka saya harus belajar dari Sojiro Seta. Tokoh anime Rurouni X Kenshin yang dia musuh Batosai dengan kemampuan pedang yang sama seperti Batosai tetapi selalu tampak ceria. Pembunuh berdarah dinginkah atau apapun sebutannya tapi satu-satunya musuh Batosai yang saya kagumi adalah Sojiro.


Gambar ini saya dapatkan dari http://images4.fanpop.com/image/photos/16300000/soujiro-seta-rurouni-kenshin-16371440-700-524.jpg Diceritakan bahwa dulu hidupnya ditindas. Selalu penuh kekecewaan. Tapi dia hanya menanggapinya dengan senyum. Lalu dia jadi orang kepercayaan Sishio yang merupakan pembunuh yang bermaksud mengambil alih kekuasaan Jepang saat itu. Sojiro jadi pembunuh keji juga tapi dilakukan dengan manis dan senyuman.

Saya bukannya ingin menjadi pembunuh sepert Sojiro, tapi setidaknya saya bisa mencontohnya dengan tetap senyum meski badai menghadang dan orang mencibir ataupun kekecewaan mengekor. Awan hitam belum sepenuhnya lepas dari saya sejak tahun 2010 tapi setidaknya saya pernah melaluinya meski kini ia datang lagi. Seharusnya saya siap menghadapi cobaan seberat apapun. Ya, saya harus bisa menghadapi cobaan apapun itu.

So...mari jalankan 7 Cardinal Rules for Life dan mencontoh senyum polos Sojiro.



Tuesday, September 10, 2013

CELLPHONE TROUGH MY AGES

Hidup ini sebenarnya biasa-biasa saja, dengan ataupun tanpa telepon seluler. Tapi tentu semua tergantung bagaimana seseorang memandang sebuah telpon seluler (kepanjangan ah, saya singkat jadi HP aja ya).

Saya mengenal HP sejak kelas 3 SMA yaitu sekitar pertengahan tahun 2000 (wow...13 tahun yang lalu yah). Saat itu saya pakai juga bukan karena pengen gaya-gaya di antara temen-temen yang belum pakai HP. Saat itu saya pakai karena apa ya? Mungkin karena kelas 3 saya sudah sering pulang sore dan itu dadakan tanpa memberitahu orang rumah. Mencari telepon umum juga sulit, dan kalaupun ada pada rusak kena vandalisme (parah amat yax).

Lalu apa hubungannya HP dengan tulisan kali ini? Saya pengen narsis aja sih kasih tau HP merk dan seri apa saja yang pernah saya miliki. Huehehehhe :p Yah, pada intinya sih HP sudah menjadi barang wajib saya bawa meski saya tidak selalu menelpon, sms, kirim email ataupun kegiatan internetan lainnya, selain ngetwit tentunya. HP sudah menjadi barang yang "Kalau gk mau kehilangan momen, ya bawalah HP". Tapi kalau dipikir-pikir, ternyata alasan saya beli HP-HP tersebut ya karena pengen gaya juga, selain butuh manfaat nelpon dan sms nya. Oke, inilah beberapa HP yang pernah saya miliki.


NOKIA 3210
Sebenarnya ini HP kedua setelah Ericsson (belum bergabung bersama Sony). Katanya sih ini HP pertama yang tanpa antene.

NOKIA 8250
HP ini beli karena pengen lebih kecil aja ukuran daripada NOKIA 3210. Alesan lainnya karena kapasitas menyimpan nomor telponnya lebih banyak daripada NOKIA 3210. Eh ada lagi dink. Kecil dan mudah digantung di leher dengan tali.

SAMSUNG E810
Kalau HP ini belinya sumpah cuma gara-gara pengen bisa foto dan fotonya pun bisa dari depan (front pic). Oh iya NOKIA 3210 dan 8250 belum ada kamera jadi hanya bisa menelpon dan sms. Radio kaya'nya juga gak ada deh.

SONY ERICSSON J...
Beli HP ini karena harganya lumayan terjangkau. Lebih murah daripada si SAMSUNG tea. Fiturnya lebih bagus daripada si SAMSUNG yang gak bisa radio. Saya lupa tipe tepatnya HP ini tapi udah bisa foto dan radionya lumayan.

SONY ERICSSON W880
HP ini dibeli juga karena harganya tidak mahal. Hasil penjualan HP Sony Ericsson sebelumnya lumayan. Tinggal nambahin setengah harganya dan jadilah kebeli SONY ERICSSON W880 ini. Modelnya yang tipis setipis kotak CD ditambah fiturnya yang cukup lengkap. Kamera lumayan jernih, bisa menyimpan nomor telpon banyak, bisa nyimpan lagu juga lumayan. Hampir 2GB kalau tidak salah ingat (ato memang salah ya?). Tapi intinya saya beli ini karena memang tipisnya itu. Hehehe....

BLACKBERRY CURVE 8900 (JAVELIN)
Alasan beli HP ini karena pernah pegang (3hari) HP yang sama milik tante dan kok enak ya. Bisa internetan dan bersosial media (baca: facebook) tiap saat. Maklum, waktu itu saya masih banci status di facebook. Paket internetannya juga bagus waktu saya pakai ini. Well, bangganya saat itu adalah yang pakai HP jenis ini belum banyak, jadi yaaa bisa dibilang saya narsis juga sih. hehehe...Sampai-sampai temen saya si om @aristodiga menebak "kamu pake BB ya? itu YM online tiap saat gak ada matinya". Hahayyy :)) Oh iya, SONY ERICSSON W880 saat itu koneksi internetnya terbilang agak lambat meski sudah pake paket internetannya Telkom*** Jadi akhirnya saya berganti ke HP ini. Hasil penjualan SONY ERICSSON W880 lumayan sih untuk nambah-nabahin beli HP ini. Cukup lama saya pakai HP ini. hampir 4 tahun. Sampai udah ganti keypad 1x dan ganti trackball 3x.
BLACKBERRY Z10
Di saat semua orang dalam kurun waktu 4 tahun saya pakai BB Javelin (2009-2013) berganti yang touchscreen semacam iPHONE, SAMSUNG GALAXY ataupun SONY XPERIA, saya tetep bertahan pakai HP jenis BLACKBERY (saya singkat ajalah ya jadi BB). Dan ketika ganti HP pun tetep weh ke BB. Kali ini alasannya selain gaya (hehehe), saya tetep bertahan pakai BB karena temen-temen yang berada di lingkaran BBM (salah satu fitur yang hanya dimiliki BB) sudah buanyak sekaleee. Soo...ya saya tetep bertahan menggunakan BB. Saya tidak maniak aplikasi seperti yang selalu digembar-gemborkan para pencinta Android. Tapi saya cukup bangga pegang HP yang sekarang ini karena system Snapdragonnya yang cepet jadi buka fitur satu dan yang lainnya dalam waktu bersamaan. Yah semacam multiguna multitasking lah.

Nah, itulah beberapa HP yang pernah dan saat ini saya miliki. Hanya BB JAVELIN yang sampai saat ini masih saya simpan. Sisanya sudah saya jual untuk menambah biaya beli HP baru tentunya. Bagaimana dengan kalian para blogger atau pembaca? Berapa banyak jenis HP yang sudah menemani hidup kalian?