Thursday, April 21, 2011

DUNIA SAYA KO' KACAU YA?

Entah kenapa sepertinya awan hitam masih menyelimuti saya. Aura negatih masih ada di sekitar saya. Masih terasa galau, hampa, kosong, hollow, numb, dunno what to do. Bahkan gawatnya, looks like I'm a body without a soul.

What? That's serious? What's wrong with me? How come this unfortunate events keep continous happening?

Kurang bersyukur kah? Sudah mulai bosen bersyukur kah? Sudah terlalu nyaman kah? Sudah merasa paling hebatkah? Sok sibukkah? Sok ini itu kah? Entahlah? Mungkin semuanya berkumpul menjadi satu sehingga makin kacaulah dunia saya.

Saya yang selalu mengharapkan mendapat pekerjaan lebih banyak, lebih hektik, lebih menantang, akibatnya...saya belum 100% stress-handler. Permintaan awalnya agar dapat melupakan dia yang namanya tidak boleh disebutkan. Cukup efektif pada awal-awal. Tapi karena saya ada waktu bernafas untuk rehat sejenak dari kepenatan, mulai teringat lagi. Tentu dia yang namanya tidak boleh disebutkan ini tidak bersalah. Saya yang bersalah pastinya. Untuk apa memikirkan orang lain yang jelas-jelas tidak pernah memikirkan saya? Akhirnya saya memohon kepadaNYA untuk diberi kesibukan yang benar2 bisa membuat saya lupa padanya. Eh sekarang saya malah benar-benar sibuk. Yah bisa dikatakan saya mencoba untuk sok sibuk. Dan terbukti sedikit saya bisa mengurangi & melupakannya.

Tentu saya gembira. Ditambah lagi diperkenalkan oleh teman dengan orang baru. Orang yang saya sangat harapkan dapat membantu saya melupakannya. Orang yang saya sangat harapkan dapat merubah perasaan saya dan belajar menerima sesuatu yang baru. Tapi ternyata saya bukan stress-handler. Saya masih stress. Ditambah pekerjaan-pekerjaan yang menurut saya makin gajebo. Beginilah resiko bekerja di birokrat. Pelik dengan birokrasi.

Dari dulu ibu saya selalu menyarankan saya untuk umroh. Saya bukannya tidak mau, tapi karena saya belum menemukan waktu yang pas. Dan sekarang ketika saya menemukan waktu yang pas, dimana saya dapat memohon cuti, saya dapat teman perjalanan untuk umroh. Tapi tetap saja ada ganjalannya. Orang yang dulunya selalu menyuruh saya untuk melaksanakannya, dia juga yang mematahkan semangat saya. Apa gunanya saya pergi kalau tidak ada restu 100% dari ortu. Lagi-lagi saya berperang mulut, adu argumentasi dan tentu saja tidak ada pemenang dalam hal ini. Alasan beliau sederhana dan alasan saya juga sederhana, tapi kami tidak menemukan solusi yang win win solution. Saling mau menang sendiri.

Tidak sampai satu hari kami saling diam, saat itu juga saya kena musibah lain. Mobil yang saya bawa tiap hari rusak parah. Penyok. Dan harus masuk bengkel. Saya tidak masalah untuk mengeluarkan uangnya, toh itu uang saya. Tapi saya yakin dia akan marah besar karena saya tidak hati-hati. Dia akan terus mengungkit kebodohan & kekeraskepalaan saya. Dia tidak pernah melihat keburukan yang terjadi pada diri seseorang dari kaca mata orang yang mengalaminya. Pasti selalu menghukum, men-judge, menghakimi terdakwa. Tidak peduli dia salah / benar.

Kami sama. Toh darah kami sama. Sama-sama memiliki sifat bodoh dan merasa menang sendiri. Dan sampai sekarang pun dia melakukannya. Faktor umur & faktor hormon lah yang berperan. Itulah yang terjadi padanya, dan tentu saja yang juga terjadi pada saya.

Hah....memang sifat manusia tidak pernah puas. Itulah yang dialami oleh saya. Tapi entah mengapa masih ada saja yang mengganjal saya untuk melakukan perubahan itu. Baik dari dalam diri saya sendiri, dari luar lingkungan terdekat, bahkan dari lingkungan terjauh. Cobaan. Yap itulah cobaan yang akan terus saya hadapi. Entah sekarang, kemarin, maupun selamanya. Seperti lingkaran setan

No comments: