Sunday, October 30, 2011

KENAPA SIH PENGENDARA MOTOR ITU GAK MAU SABAR?

Pertanyaan itu selalu ada dalam kepala saya ketika saya mengendarai si roda 4 ataupun lagi naik angkot.

Saya memang baru 1 tahun terakhir ini mengendarai si roda 4 sendiri meski punya SIM-nya udah lebih dari 5 tahun. Tapi meski tidak mengalami sendiri alias selalu naik kendaraan umum, tapi itulah yang sering saya alami. Kenapa yah itu para pengendara roda 2 (motor) tingkat kedisiplinannya sangat rendah bahkan di bawah rata-rata. Terserah para pembaca sekalian mau menilai tulisan saya ini seperti apa tapi itulah yang saya lihat.

Banyak yang gak pakai pengaman kepala (helm).
Banyak yang ambil jalan lawan kalau lagi macet.
Banyak yang naik trotoar (gk kasian ama pejalan kaki y?)
Banyak yang salip sana salip sini tanpa memberi aba-aba dengan lampu sen.
Banyak yang gak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas bahkan peringatan sen dari kendaraan lain.
Banyak yang bertindak aneh juga.
Pokoknya banyak keajaiban yang dilakukan oleh rider.

Ck ck ck....(geleng-geleng kepala)

Saya bukan mau mengatakan saya paling bener tapi tolong dunk ketertiban berkendaraan dijunjung tinggi. Terkadang saya sudah jelas-jelas menyalakan lampu sen kemana hendak saya berbelok, tau-tau dari belakang atau dari arah berlawanan si roda 2 nyalip tanpa tedeng aling-aling. Gak sabaran amat. Sakit perut ya? Ada juga yang jalannya demen di tengah. Diklakson gak mau minggir. Padahal jalanan itu besar. Apa sih yang ada dalam pikiran mereka? Trus yang bikin kesel juga adalah mereka suka menyalakan lampu sen entah itu kiri / kanan tapi sama sekali gak berbelok ke arah yang dimaksud lampu sen. Woooooiii........ini jalanan bukan milik pribadi moyang lo!!! (keuheul tingkat tinggi). Gak mikir apa gimana galaunya pengendara roda 4 di belakangnya? Ck ck ck. Sakit jiwa amat sih nih para pengendara motor.

Lebih ajaib lagi sering liat mereka tidak mengenakan helm. Bahkan ada yang helm-nya dipegang oleh tangan atau di”gelang”kan di tangan. GILA! Gak sayang nyawa apa ya? Belom lagi pernah liat satu motor isinya 3 – 4 orang. Hadeh hadeh hadeh (geleng-geleng kepala).

Terkadang berpikir “apa sih yang ada dalam otak mereka (para rider) sehingga bertindak ajaib?”. Bahkan kalau saya naik ojek pun tidak luput dari tindakan ajaib itu. Kalau tukang ojeknya diperingatkan, eh dia malah nyolot “mau cepet nyampe gk nenk”. Jiaaaaaahhhh...Saya maulah cepet nyampe tapi saya juga sayang nyawa. Belom kawin nih bang. Et dah >_< (mulai nyolot lagi).

Pernah juga liat anak di bawah umur yang seharusnya belum boleh memiliki SIM masih pake celana pendek merah / biru mengendarai motor di jalan raya tanpa helm dan berlaku ugal-ugalan seperti nyawanya ada 9 (kucing kali nich bocah). Kenapa orang tua mereka memperbolehkan mereka mengendarai motor? Atau kalaupun orang tua mereka tidak memperbolehkan, kenapa ada orang dewasa yang memberikan mereka izin untuk mengendarai motor. Kadang heran juga liat polisi yang tidak menindak tegas mereka (geleng-geleng kepala).

ini ada foto yang mewakili salah satu kekesalan dan keresahan saya (diambil dari ototips.otomotifnet.com)



Sekarang saya hanya bisa berdo’a semoga makin banyak pengendara motor yang sadar untuk tertib berkendara. Untuk sadar bahwa safety 1st is important. Untuk mengenakan helm. Untuk toleransi berkendaraan (apaan tuh toleransi berkendaraan???). 2 orang ajalah di motor. Gk usah sampe 3-4 orang. Untuk tidak begajulan di jalan. Yah pokoknya makin sadar ajalah demi kelancaran dan ketertiban bersama juga kan.

Yux mari kita tingkatkan ketertiban berkendara. Semoga saya juga makin bisa lebih hati-hati di jalan dan gak begajulan juga. Yap. Ini peringatan kepada diri saya sendiri supaya gak terjerumus seperti mereka (haiyah mulai lebay).

No comments: