Sunday, October 30, 2011

VITAMIN A (kenapa penting, apa sumbernya dan gimana mengkonsumsinya?)

Tulisan ini saya posting dengan menceritakan kembali materi pelatihan yang pernah saya dapatkan dari seorang teman yang bekerja di Micronutrient Inisiative (Otte Santika, SP., MSc.)

Masalah gizi di Indonesia bahkan di seluruh dunia mungkin berpangkal pada hal yang sama. Krisis ekonomi, politik dan sosial. Apabila tiga masalah ini muncul, lalu muncullah pengangguran, inflasi, kurang pangan dan kemiskinan. Kalu udah miskin biasanya makin berat. Apalagi kurangnya ilmu pengetahuan dan terlalu berpegang pada masalah “ketabuan” dan “budaya” wah makin rumit deh masalahnya. Pola asuh anak tidak memadai, lingkungan tidak kondusif, pelayanan kesehatan dasar tidak memadai, ketersediaan pangan kurang, semua hal itu bisa menimbulkan makan jadi tidak seimbang bahkan menyebabkan infeksi penyakit. Ujung-ujungnya timbul masalah Kurang Gizi.

Kalau pemerintah daerah setempat sudah mendengar kata Gizi Buruk, langsung deh kebakaran jenggot. Lalu karena ini masalah kesehatan, mulai deh menyalahkan kinerja orang-orang kesehatan yang tidak becus. Hey tunggu dulu ya bapak-bapak dan ibu-ibu yang duduk di kursi empuk di atas sana. Tolong ditelaah lagi pangkal permasalahannya. Saya paling sebel kalau mereka udah menyalahkan tenaga-tenaga kesehatan. Ini bukan urusan Dinas Kesehatan aja. Ini menjadi urusan seluruh lapisan masyarakat di sekitar epidemi timbulnya kasus Gizi Buruk tersebut.

Trus apa hubungannya ama Vitamin A?

Baiklah. Saya Cuma mau mengingatkan (refresh memory) pembaca sekalian dengan program pemerintah Indonesia tentang pemberian kapsul Vitamin A yang gratis di Posyandu setiap bulan Februari dan Agustus tiap tahunnya. Apabila ada yang belum pernah mengetahuinya, yah di sinilah infromasi yang ingin saya share.

Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting untuk tubuh selain Karbohidrat, Protein & Lemak yang larut dalam lemak. Vitamin A disimpan dalam liver. Karena Vitamin A tidak dapat dibuat oleh tubuh maka harus dipenuhi dari luar (makanan/minuman). Meski dibutuhkan sangat sedikit tapi penting sekali untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Vitamin A juga membantu fungis reproduksi (jangan salah lho). Coba bayangkan kalu kita sudah rabun senja, wuiiihhh gawat tuh. Kebutaan adalah teror tersendiri. Makanya Vitamin A ini penting sekali, karena ia dapat membantu proses penglihatan dalam adaptasi dari tempat terang ke temapt gelap.

Dari beberapa riset ilmiah ditemukan bahwa balita yang mempunyau status Vitamin A baik, mempunyai angka kematian lebih kecil dibandingkan balita dengan status Vitamin A tidak baik. Kebutuhan Vitamin A juga meningkat pada penderita infeksi seperti penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan diare. Selain itu, Vitamin A juga sangat bagus untuk ibu Nifas (setelah melahirkan). Bahkan baik juga untuk penderita Campak.

Pemberian kapsul Vitamin A itu berbeda-beda untuk tiap tingkatan usia.
1. 1 kapsul untuk Bayi ( 6-11 bulan ) warna biru (100.000 IU) bulan Februari / Agustus saja
2. 1 kapsul untuk Balita (1-5 tahun) warna merah (200.000 IU) di bulan Februari dan Agustus
3. untuk ibu nifas itu warna merah (200.000 IU) 1 kapsul segera setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul yang pertama. Ini diindikasi untuk ketersediaan Vitamin A dalam ASI yang akan diberikan kepada bayi usia 0-6 bulan (kan Bayi usia ini gk boleh dikasih Vit. A)
4. untuk penderita Campak itu warna merah (200.000 IU), 1 kapsul segera setelah didiagnosa Campak. 1 kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama. 1 kapsul lagi 14 hari setelah pemberian kapsul kedua.

Apabila pembaca sekalian hanya mengetahui bahwa Vitamin A baik untuk mata, yap itu betul. Boleh ambil contoh yang teman saya Otte ceritakan ketika dia ke Indonesia Timur dimana di sana masyarakatnya tidak pernah mengenal pentingnya wortel. Bahkan mereka tidak terbiasa makan wortel. Lalu Otte melakukan percobaan terhadap anak-anak di sana. Dia bedakan anak-anak yang tidak pernah diaksih wortel dengan anak-anak yang pernah makan wortel walaupun sedikit. Hasilnya yah seperti yang riset-riset lakukan bahwa Vitamin A itu penting untuk mata. Anak-anak yang tidak pernah makan wortel dimasukan dari ruang terang ke ruang yang agak gelap. Mereka di suruh jalan lurus dan hasilnya mereka jalannya tidak dalan satu garis lurus. Berbeda dengan kelompok anak yang pernah makan wortel. Meski mereka terlihat sedikit kesulitan, tapi mereka masih bisa melihat di dalam ruangan yang penerangannya sedikit. Dari perlakuan yg Otte berikan kepada anak-anak tersebut sudah memberikan bukti kecil betapa pentingnya Vitamin A.

Lalu gimana nih kalu gk bsa dapetin Vitamin A yang tiap tahun dari Pemerintah? Yaaa baiknya mengkonsumsi tiap hari. Sumber-sumber Vitamin A itu banyak.
1. Air Susu Ibu (ASI), ini pastinya untuk Bayi (0-6 bulan) apabila si Ibu waktu Nifas mengkonsumsi Vitamin A.
2. Hati, ikan, daging, ayam, minyak hati ikan, telur
3. Bayam, daun ubi kayu, daun singkong, daun katuk, daun bluntas, kecipir, kangkung, daun pepaya, daun sawi hijau
4. Labu kuning, tomat, wortel, ubi merah
5. Pepaya, semangka, mangga, jambu biji merah
6. Kalau yang difortifikasi; susu dan produk susu, mentega, mie instant, snack & biskuit.

Vitmain A ini juga penting dalam metabolisme Zat Besi (Fe). Tau kan kalu Fe itu penting untuk proses regenerasi sel darah merah. Jadi kalu kita kurang Vitamin A, kita bisa kurang membantu metabolisme Fe sehingga bisa menimbulkan Anemia (kurang darah). Yah makin pelik & kompleks aja penyakitnya. Vitamin A bagus juga untuk keremajaan kulit. Kalau boleh jujur, kakak sepupu saya yang bekerja di BPOM mengatakan bahwa umunya dokter kulit dan ahli kecantikan itu meresepkan obat yang padahal kandungan obat itu sebenarnya banyak Vitamin A-nya. Dan memang benar. Karena apabila kita kekurangan Vitamin A, kulit tampak kering dan bersisik seperti ikan. Pernah saya pribadi punya pengalaman. Ada luka di wajah, lalu saya oleskan saja vitamin A dan Alhamdulillah bekasnya berkurang.

Intinya mah segala sesuatunya harus diawali dari yang kecil. Tentu intensitas dan pengenalan pemberian kapsul Vitamin A ataupun dari sumebr alamiahnya hendaknya diperkenalkan sejak dini. Kita kan gak ingin memiliki generasi penerus yang tidak handal. Kita kan gk ingin memiliki generasi penerus yang sakit-sakitan. Kita kan ingin memiliki generasi penerus handal dan tangguh dalam setiap persaingannya. Oleh karena itu, yux mari kita sosialisasikan kebutuhan zat gizi yang sangat sedikit ini tapi sangat penting.

Mari dukung sosialisasi konsumsi Vitamin A.....

1 comment:

Unknown said...

ka saya kan sekarang sudah tingkat 3 kebidnan d mhamadah tasikmalaya..sebentar lagi kan mau bikin KTI, minta pendapatnya kalo saya ngambil judul tentang vit A pda ibu nifas, itu bagus engga ka?tertarik sekali soalnya
makasih ka..