Monday, August 10, 2015

(RENCANANYA) PERJALANAN KE-TUJUH (MANCHESTER – UK, namun gagal!)



Saya tahu apa alasan saya memilih kota ini. Semenjak SMP saya sudah bercita-cita bahwa Inggris adalah negara yang harus saya kunjungi. Dan setelah lulus kuliah S1 tahun 2004, teman sekelas yang juga teman baik saya sudah lebih dulu pergi ke sana. Ayelesburry adalah kotanya. Awalnya dia tinggal bersama sang kakak, lalu dia menikah dan menetap di sana hingga sekarang. Setiap kami berkomunikasi, dia berpesan kalau mau ke UK harus nginep di tempatnya dan kami akan explore UK bersama. Woohoo…

Ada alasan khusus yang menggerakkan saya untuk memaksakan diri menyusun perjalanan ini. Selain ajakan teman baik saya itu, ada alasan lain yang mmm……tampaknya tidak akan saya paparkan di sini. Long story short, sekitar Juli 2013 selain mencari ide menyusun papper UAS MatKul Pembangunan Berkelanjutan – Ketahanan Energi, menyusun proposal tesis, saya juga mencari ide bagaimana cara saya ke UK tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Maklum, saat itu masih mahasiswa kere dan PNS pas-pasan yang kehabisan tabungannya gegara jajan ke Malaysia dan Singapura dalam tahun yang sama. Gilak emank :-p

Kemudian saya ingat ajakan almarhumah teman saya bahwa ke luar negri selain sekolah bisa juga melalui shortcourse ataupun seminar. Akhirnya saya mencari seminar gratis yang bisa saya hadiri di UK untuk tahun 2014. Ketika browsing, muncullah link ke ICUH 2014 which was International Conference on Urban Health 2014 that held in Manchester. Senang sekali saya saat itu. Kotanya ituloh yang bikin saya makin semangat. Selain ini tiket saya ke UK, saya juga bisa bertemu teman S1 saya, dan alasan “lainnya” itu. Terlihat juga bahwa seminar ini sangat relevan dengan latar belakang pekerjaan saya, pendidikan saya, dan juga tesis saya. Maka dimulailah perjalanan panjang saya. Menyusun proposal tesis diiringi abstract seminar. Beruntung punya dosen pembimbing yang sangat suportif. Saya ceritakan tentang ICUH ini kepada beliau dan beliau mendukung 100%.

Kalau pas nyusun skripsi S1 dulu tahun 2004, dosen pembimbing saya benar-benar membimbing perlahan-lahan. Pokoknya saya sangat beruntunglah. Namun S2 kali ini dosen saya hanya memberikan clues ajah. Saya harus explore sendiri, dan Alhamdulillah beliau support dengan judul tesis saya beserta abstract seminarnya. And thanx to Melissa and Milla sebagai editor abstract saya akhirnya jadilah abstract ICUH 2014 nya, dan sebelum due date September 2013 saya sudah bisa submit. Judul abstract ICUH-nya adalah MALNOURISHED CHILDREN MANAGEMENT IN TANGERANG CITY – INDONESIA (gaya euy).

Beberapa bulan setelah submit, saya lupa sama sekali tentang ICUH 2014 ini. Mungkin karena sibuk melarikan diri dari tesis ke Singapura, urusan pulang basamo di kala Idul Fitri 2013, dan juga tesis yang dari Juli hingga November 2013 seperti tidak ada perkembangannya. Ini tesis kok ya stagnan, atau jalan di tempat. Atau mungkin diam? Entahlah. Lalu muncullah email itu. Tanggal 26 November 2013 dapet email dari Dr. Arpana Verma, Senior Lecturer and Honorary Consultant in Public Health (SRFT) and also Director of Manchester Urban Collaboration on Health (MUCH). Awalnya saya takut baca isi emailnya, tapi sekaligus penasaran. Berikut adalah isi emailnya…

Dear Miss Leadya Herfani
Re: Abstract submission for the 11th International Conference on Urban Health, Manchester, United Kingdom, March 4th – March 7th 2014
Many thanks for your abstract submission for the 11th International Conference on Urban Health, to be held in Manchester, United Kingdom on March 4th – March 7th 2014.
This year we received a phenomenal number of abstracts, and the standard we received was even higher than previous conferences. It gives us great pleasure to let you know that your abstract entitled “Malnourished Children Management in Tangerang City - Indonesia” was accepted for an Oral presentation.
NOTE: Our database indicates that Leadya Herfani will be the presenting author. If this is incorrect, please email info@icuh2014.com by Friday 31st January to indicate who will be presenting the work.

Senangnya bukan main dinyatakan lulus. Tapi disini saya mulai sakit kepala. Kemaren keknya cuma bikin abstract doank, lalu setelah dinyatakan lolos seleksi, saya harus presentasi. Di seminar internasional pula. Mikirinnya aja udah sakit kepala + sakit perut. Edhaaaaannnn…..

Okelah saya siapkan presentasinya. Pake presentasi tesis aja. Toh acaranya masih Maret 2014 ini. Karena saya punya target, Desember 2013 tesis udah beres. Siiip. Lalu….muncul kekesalan lain.


Registration
If you have not yet registered for the event, please do so at http://www.icuh2014.com and click on the “Registration” tab. If you require a visa invitation letter, we will provide this upon receipt of payment of your registration fees. You will not be able to present your abstract without registering for ICUH 2014. Failure to register by Friday 31st January 2014 will result in us withdrawing your abstract and eliminating you from the programme.

Please note that the early bird rate has now been extended until 15th December 2013 (currently GBP£300 / USD$485 rising to GBP£400 / USD$650). All successful presenters are eligible for the concessionary rate. If you have any queries, please email info@icuh2014.com.


APAAAAHHHH??? BAYAR? Saya pikir sebagai presenter meskipun bukan keynote speaker, setidaknya saya tidak perlu bayar. Mana bayarnya mahal banget lagi. Sekitar Rp 6.000.000,- hanya buat registrasi. Belom lagi buat pesawat PP-nya, transportasi dan akomodasi. Makin edhaaaannn…..Ini salah. Kenapa jadi harus bayar??? WHYYYY????

Lalu… saya lihat ternyata ada scholarship-nya juga. Saya langsung daftar aja berhubung sangat-sangat kere.

Sekitar akhir Desember 2013 saya akhirnya mendapat keputusan final. Bahwasanya saya hanya mendapatkan free registration tapi tidak untuk free airplane and accommodation fee. Saat itu pupus harapan saya. Padahal udah ngasih tahu Widya di Ayelesburry bahwa saya akan datang sekitar Maret 2014. Dan tentu saja alasan “lainnya” itu....yaaahh gagal :-(

Biaya terlalu besar. Mau pinjem ke ortu malu ah. Udah gitu si mama sangat-sangat tidak setuju saya ke UK kalau pake biaya pribadi. Bahkan dia mengultimatum kalau sampai keluar biaya pribadi, saya tidak akan diperkenankan traveling kemana pun!!!

Sebenarnya bisa aja saya nekat. Kabur dari rumah. Pinjem duit sana sini. Tapi….apa gunanya? Ridho orang tua kan segalanya. Lagi pula, is it worth it if I persuade that reason? Belum tentu sesuai harapan saya. Belum tentu juga semua rencana akan berhasil terlaksana ketika saya sudah di UK. Mungkin saja semuanya malah menjadi hancur berantakan.

Akhir cerita, saya GAGAL ke Manchester. Beberapa alasan, dari yang tidak masuk akal sampai yang rasional saya nyatakan bahwa “ini bukan tahun saya untuk ke Inggris atau Eropa, dan saya tidak berjodoh dengan alasan lainnya itu yang mendorong saya melakukan pendaftaran ICUH 2014 ini”. Tapi ini pengalaman berharga banget. Saya nulis abstract yang tentu saja dibantu oleh teman-teman saya. Terima kasih tak terhingga untuk kalian.

Ternyata pengalaman “gagal” ke ICUH 2014 ini membimbing saya untuk ke …. #jrengjrengjreng

Hahahaha…..nantikan kelanjutan kisahnya di postingan berikutnya ^___^

No comments: