Saya tahu apa alasan saya memilih kota ini. Semenjak
SMP saya sudah bercita-cita bahwa Inggris adalah negara yang harus saya
kunjungi. Dan setelah lulus kuliah S1 tahun 2004, teman sekelas yang juga teman
baik saya sudah lebih dulu pergi ke sana. Ayelesburry adalah kotanya. Awalnya
dia tinggal bersama sang kakak, lalu dia menikah dan menetap di sana hingga
sekarang. Setiap kami berkomunikasi, dia berpesan kalau mau ke UK harus nginep
di tempatnya dan kami akan explore UK
bersama. Woohoo…
Ada alasan khusus yang menggerakkan saya untuk
memaksakan diri menyusun perjalanan ini. Selain ajakan teman baik saya itu, ada
alasan lain yang mmm……tampaknya tidak akan saya paparkan di sini. Long story short,
sekitar Juli 2013 selain mencari ide menyusun papper UAS MatKul Pembangunan
Berkelanjutan – Ketahanan Energi, menyusun proposal tesis, saya juga mencari
ide bagaimana cara saya ke UK tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Maklum,
saat itu masih mahasiswa kere dan PNS pas-pasan yang kehabisan tabungannya
gegara jajan ke Malaysia dan Singapura dalam tahun yang sama. Gilak emank :-p
Kemudian saya ingat ajakan almarhumah teman
saya bahwa ke luar negri selain sekolah bisa juga melalui shortcourse ataupun seminar. Akhirnya saya mencari seminar gratis
yang bisa saya hadiri di UK untuk tahun 2014. Ketika browsing, muncullah link ke ICUH 2014 which was International Conference on Urban Health 2014 that held in
Manchester. Senang sekali saya saat itu. Kotanya ituloh yang bikin saya
makin semangat. Selain ini tiket saya ke UK, saya juga bisa bertemu teman S1
saya, dan alasan “lainnya” itu. Terlihat juga bahwa seminar ini sangat relevan dengan
latar belakang pekerjaan saya, pendidikan saya, dan juga tesis saya. Maka dimulailah
perjalanan panjang saya. Menyusun proposal tesis diiringi abstract seminar. Beruntung punya dosen pembimbing yang sangat
suportif. Saya ceritakan tentang ICUH ini kepada beliau dan beliau mendukung
100%.
Kalau pas nyusun skripsi S1 dulu tahun 2004,
dosen pembimbing saya benar-benar membimbing perlahan-lahan. Pokoknya saya sangat
beruntunglah. Namun S2 kali ini dosen saya hanya memberikan clues ajah. Saya harus explore sendiri, dan Alhamdulillah
beliau support dengan judul tesis saya beserta abstract seminarnya. And thanx
to Melissa and Milla sebagai
editor abstract saya akhirnya jadilah
abstract ICUH 2014 nya, dan sebelum due date September 2013 saya sudah bisa submit. Judul abstract ICUH-nya adalah MALNOURISHED CHILDREN MANAGEMENT IN TANGERANG CITY – INDONESIA (gaya euy).
Beberapa bulan
setelah submit, saya lupa sama sekali
tentang ICUH 2014 ini. Mungkin karena sibuk melarikan diri dari tesis ke
Singapura, urusan pulang basamo di kala Idul Fitri 2013, dan juga tesis yang
dari Juli hingga November 2013 seperti tidak ada perkembangannya. Ini tesis kok
ya stagnan, atau jalan di tempat. Atau mungkin diam? Entahlah. Lalu muncullah
email itu. Tanggal 26 November 2013 dapet email dari Dr. Arpana Verma, Senior Lecturer and Honorary Consultant in
Public Health (SRFT) and also Director of Manchester Urban Collaboration on
Health (MUCH). Awalnya saya takut baca isi emailnya, tapi sekaligus
penasaran. Berikut adalah isi emailnya…
Dear Miss Leadya Herfani
Re:
Abstract submission for the 11th International Conference on Urban
Health, Manchester, United Kingdom, March 4th – March 7th
2014
Many
thanks for your abstract submission for the 11th International
Conference on Urban Health, to be held in Manchester, United Kingdom on March 4th
– March 7th 2014.
This
year we received a phenomenal number of abstracts, and the standard we received
was even higher than previous conferences.
It gives us great pleasure to let you know that your abstract entitled
“Malnourished Children Management in Tangerang City - Indonesia” was
accepted for an Oral presentation.
NOTE: Our database
indicates that Leadya Herfani will be the presenting author. If this is
incorrect, please email info@icuh2014.com by Friday 31st
January to indicate who will be presenting the work.
Senangnya bukan main dinyatakan lulus. Tapi disini
saya mulai sakit kepala. Kemaren keknya cuma bikin abstract doank, lalu setelah dinyatakan lolos seleksi, saya harus
presentasi. Di seminar internasional pula. Mikirinnya aja udah sakit kepala +
sakit perut. Edhaaaaannnn…..
Okelah saya siapkan presentasinya. Pake
presentasi tesis aja. Toh acaranya masih Maret 2014 ini. Karena saya punya
target, Desember 2013 tesis udah beres. Siiip. Lalu….muncul kekesalan lain.
Registration
If you
have not yet registered for the event, please do so at http://www.icuh2014.com
and click on the “Registration”
tab. If you require a visa invitation letter, we will provide this upon
receipt of payment of your registration fees. You will not be able to
present your abstract without registering for ICUH 2014. Failure to register
by Friday 31st January 2014 will result in us
withdrawing your abstract and eliminating you from the programme.
Please note that the
early bird rate has now been extended until 15th December 2013
(currently GBP£300 / USD$485 rising to GBP£400 / USD$650). All successful
presenters are eligible for the concessionary rate. If you have any queries,
please email info@icuh2014.com.
APAAAAHHHH??? BAYAR? Saya pikir sebagai presenter meskipun bukan keynote speaker, setidaknya saya tidak
perlu bayar. Mana bayarnya mahal banget lagi. Sekitar Rp 6.000.000,- hanya buat
registrasi. Belom lagi buat pesawat PP-nya, transportasi dan akomodasi. Makin
edhaaaannn…..Ini salah. Kenapa jadi harus bayar??? WHYYYY????
Lalu… saya lihat ternyata ada scholarship-nya juga. Saya langsung
daftar aja berhubung sangat-sangat kere.
Sekitar akhir Desember 2013 saya akhirnya
mendapat keputusan final. Bahwasanya saya hanya mendapatkan free registration tapi tidak untuk free airplane and accommodation fee. Saat
itu pupus harapan saya. Padahal udah ngasih tahu Widya di Ayelesburry bahwa
saya akan datang sekitar Maret 2014. Dan tentu saja alasan “lainnya” itu....yaaahh gagal :-(
Biaya terlalu besar. Mau pinjem ke ortu malu
ah. Udah gitu si mama sangat-sangat tidak setuju saya ke UK kalau pake biaya
pribadi. Bahkan dia mengultimatum kalau sampai keluar biaya pribadi, saya tidak
akan diperkenankan traveling kemana pun!!!
Sebenarnya bisa aja saya nekat. Kabur dari
rumah. Pinjem duit sana sini. Tapi….apa gunanya? Ridho orang tua kan segalanya.
Lagi pula, is it worth it if I persuade that reason? Belum tentu sesuai harapan saya. Belum
tentu juga semua rencana akan berhasil terlaksana ketika saya sudah di UK.
Mungkin saja semuanya malah menjadi hancur berantakan.
Akhir cerita, saya GAGAL ke Manchester.
Beberapa alasan, dari yang tidak masuk akal sampai yang rasional saya nyatakan
bahwa “ini bukan tahun saya untuk ke Inggris atau Eropa, dan saya tidak
berjodoh dengan alasan lainnya itu yang mendorong saya melakukan
pendaftaran ICUH 2014 ini”. Tapi ini pengalaman berharga banget. Saya nulis abstract yang tentu saja dibantu oleh
teman-teman saya. Terima kasih tak terhingga untuk kalian.
Ternyata pengalaman “gagal” ke ICUH 2014 ini
membimbing saya untuk ke …. #jrengjrengjreng
No comments:
Post a Comment