Thursday, February 09, 2006

YANG DIRASAKAN OLEH BANYAK ORANG

Kemarin & hari ini gw blogwalking ke temen2nya Awan & Catuy (Thanx ya Guys). Setelah membaca beberapa blog (mungkin 3 mungkin juga 5) ternyata isinya kurang lebih sama. ke-BT-an mereka (gw juga termasuk) dengan keadaan dirinya masing2. Entah itu dengan kerjaan yg gak ngenakin, hidup yg begitu2 aja, belon dapet pacar/istri/suami, ke-KURANGBERSYUKUR-an mereka (tentu gw termasuk di dalamnya) dg nikmat yg ada, ah…pokoknya bermacam2 keluhan2 lainnya.

Beberapa hari yg lalu juga, gw sempet ber-chat ama temen. Waktu itu gw Tanya dia lgi apa? (basi basi ya!!!). Trus dia bilang, “gak ada kejadian seru kok, biasa aja”. Waktu itu gw tanggepin, “biasanya dikau pasti tidak sebiasanya daku yg bener2 biasa buanget2an”. Terselip keinginan untuk merasakan perubahan yg mengejutkan. Trus dia nanggepinnya sambil nanya, “ke kantor naik apa?” Gw bilang aja naik bis. Trus dia bilang lagi, “coba naik sepeda”.

WHAT???...

Sekilas itu merupakan usul teraneh yg pernah kumiliki (kok jadi nyanyi :p). Tapi di dalam usulan itu terkandung makna yg bikin gw berpikir mungkin dg naik sepeda ke kantor gw nantinya akan menemukan sesuatu yg baru. Pengalaman baru yg tak terlupakan. Tapi pd saat itu gw bilang gak mungkinlah gw naik sepeda ke kantor. Selain gw gak punya, jarak rumah ke kantor gw itu jauh buanget. Belon lagi macetnya, polusinya dll, dsb, dst, ect, dan sejuta alasan masuk akal & gak masuk akal lainnya, intinya sich pembelaan/pembenaran diri lagi.

Trus dia malah bilang (yg intinya) “BANYAK ORANG INGIN MENGHARAPKAN PERUBAHAN ATAU KEJUTAN2 DALAM DIRI MEREKA, TAPI…KEBANYAKAN MEREKA TIDAK MAU UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN ITU SENDIRI”. Dan dalam kasus ini adalah gw seorang terdakwanya.

Ternyata setelah gw pikir2 lagi, banyak di antara kita yg PUENGEN BUANGET berubah tapi karena sudah merasa “nyaman” meskipun bosan setengah mati, sangat suliiiiiiiiiiiiiii…………..tttttttttttttt sekali untuk mengawali atau mengambil tindakan untuk melakukan perubahan tersebut meskipun itu untuk dirinya sendiri.

KENAPA??? KENAPA COBA??? Kenapa kita manusia hidup diperasaan model gini? Perasaan cepet bosan. Terlebih lagi dengan situasi kenyamanan luar biasa tapi tetep aja kita bosan dan ingin berubah. Tapi…lagi2 sulliiii……tttttt buanget untuk melakukan perubahan itu. Pertanyaan ini gw ajukan dari gw untuk gw (krn gw juga mengalami hal itu) dan temen2 sekalian yg pernah/belum/sedang mengalami hal itu. Gw aja bingung jawabnya??? Apakah kita takut akan kehilangan “kenyamanan” itu? Atau takut akan resiko2 lainnya?

Mengutip dari tulisannya Awan “Hanya air yang mengalirlah yang bisa jernih. Sementara air yang terlalu lama diam akan berlumut dan berlumpur. Hilanglah kejernihannya.
Saya teringat betapa Rasulullah SAW pernah menekankan pentingnya suatu proses HIJRAH. Hijrah sebenarnya adalah sebuah proses dimana seorang manusia ”mengalir”. Tidak hanya secara fisik, hijrah secara hakiki justru dimaksudkan pada pergerakan jiwa, pergerakan menuju sesuatu yang dituju, pergerakan menuju Allah. Kalau ada orang mengatakan bahwa perjalanan itu menjernihkan jiwa, maka tidaklah salah perkataan itu
”.

Sedikit sich pertanyaan yg gw ajukan sebelumnya terjawab (gmn sich? Nulis sendiri, nanya sendiri, jawab sendiri. Penulis yg aneh). Semua tergantung dari gw sendiri yg menginginkan perubahan itu. Tapi, (lagi2 Di…) harus mulai dari mana? Melakukan tindakan tak terduga? Tindakan spontan tanpa pemikiran? Gak peduli konsekuensi malu (inilah susahnya gw, terlalu mikirin malu)?

Aduh………………………bingung euy :(( Mulai dari mana ya?

1 comment:

Donny said...

Wah....ini mah nyepet si gua yah...? :p
Heu heu heu....

Sebenernya, pertanyaannya gampang banget lah dijawab...karena kita takut dengan resiko yang akan terjadi kalau kita keluar dari zona nyaman...iya kan?

Artinya, kita masih kalah dengan ketakutan-ketakutan yang muncul dalam bayangan kita saja...yang masih dalam pikiran saja...padahal, pernah ada suatu artikel yang membahas...si gua lupa siapa yg nulis...bahwa ternyata, ketakutan-ketakutan yang kita bayangkan...90% tidak pernah terjadi.

Nah, ketakutan ini lah yang harus kita dobrak...kalau gak bisa pake kunci, ya tendang, di tendang masih gak bisa juga...pake besi...masih gak bisa juga...buldoser aja sekalian...intinya, kita memang harus berjuang extra keras mementahkan pikiran-pikiran dan bayangan-bayangan ketakutan di kepala kita...Itu saja! Saja? kok panjang ya...? :p